Jumat, 08 Januari 2010

TUGAS TERSTRUKTUR
MATA KULIAH ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

PERAN KELUARGA DALAM USAHA PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR
" TRICHOMONAS VAGINALIS "



DI SUSUN OLEH : LAELITA FARIKHA
NIM : G1B009039







"TRICHOMONAS VAGINALIS"





LATAR BELAKANG

Trichomonas vaginalis merupakan protozoa patogen yang umumya ditemukan pada saluran genitourania manusia. penularan biasanya melalui hubungan kelamin, organisme ini dapat menyebabkan vaginitis pada wanita dan uretritis non gonore pada pria.
Pada tahun 1836 Donne menemukan Trichomonas Vaginalis merupakan patogen urogenital penting yang dapat menular secara seksual. Azomcyin (2 nitromidazol) yang ditemukan oleh Nakamura (1955) mempunyai efek trikimoniasida, sehingga disentesis secara kimia, salah satunya adalah hydroxyethyl, methyl, dan nitromidasol, sekarang dikenal sebagai metronidasol, diketahui memiliki aktivitas tinggi secara in vitro terhadap Trichomonas Vaginalis. metrinidasol mempunyai spektrum yang luas terhadap protozoa dan sebagai anti mikroba.


PERMASALAHAN

Prevelensi Trichomonas Vaginalis sebesar 5-10% pada populasi umum wanita 50-60% pada wanita penghuni penjara dan pekerja seks komersial. Pada wanita yang mempunyai keluhan pada vagina prevelensi Trichomonas Vaginalis antara 18-50% wanita dengan gonore juga ditemukan infeksi Trichomoniasis Vaginalis pada pria selalu di hubungkan dengan uretritis non gonore, dengan prevelensi antara 1-68%.

Pada skrining serologis yang dilakukan pada orang-orang yang terlihat sehat di rumah sakit diperkirakan sebanyak 1/3 dari seluruh wanita mengidap agen ini selama masa aktif seksualnya. Trichomonas Vaginalis ditemukan pada lebih 30% saluran urogenital pria yang pasangan wanitanya terinfeksi Trichomonas Vaginalis. Di eropa timur infeksi Trichomonas Vaginalis sekurang-kurangnya 25% ditemukan pada kasus uretritis non gonore. Di zimbabwe 5,5% infeksi Trichomonas Vaginalis terjadi pada pria dan 10-50% Trichomonas vaginalis pada wanita bersifat asimtomatik.

Infeksi paling sering terjadi pada dekade II dan III, tetapi dapat terjadi pada setiap umur dan pernah dilaporkan hampir 17% bayi usia 1-11 bulan telah terinfeksi Trichomonas Vaginalis.


DESKRIPSI PENYAKIT

Trichomonas vaginalis suatu organisme eukaryotik yang termasuk kelompok mastigpora, mempunyai flagel dengan ordo Trichomonadida merupakan organisme komensal pada usus mamalia dan burung. Terdapat 3 spesies yang sering ditemukan pada manusia yaitu Trichomonas Vaginalis yang merupakan parasit pada saluran genitourianaria, Trichomonas Tenax dan Pentatrichomonas Homonis merupakan Trichomonas non patogen yang ditemukan di rongga mulut untuk Trichomonas Tenax dan usus besar untuk Pentatrichomonas Homonis
Nama Trichomonas Vaginalis sebenarnya salah, karena juga ditemukan pada pria, organisme ini berbentuk oval dan fusifomi, atau seperti buah pir dengan panjang rata-rata 15 mm dengan tanda khas selalu berpindah tempat. intinya terletak anterior antara inti dan permukaan ujung lebih luas terdapat atau lebih struktur yang membulat yang disebut blepharoplast dan dari tempat inilah keluar keempat flagel. Flagel kelima bebentuk membran bergelombang yang berasal dari kompleks kinetosomal dan terbentang sepanjang setengah dari organisme ini, pergerakanya dengan kedutan yang didorong oleh keempat flagel interior, kecepatan dan aktivitas hentakannya yang khas menyebabkan organisme ini mudah di identifikasi pada sediaan segar.

Trichomonas vaginalis tumbuh di lingkungan yang basah dengan suhu 35-37% pH antara 4,9-7,5. Trichomonas Vaginalis tidak menyerang jaringan disebelah bawah dinding vagina, hanya ada di rongga vagina sangat jarang di temui di tempat lain. lingkungan vagina sangat disukai oleh organisme ini. Trichomonas vaginlais dapat menimbulkan reaksi radang pada rongga vagina yang didominasi oleh sel lekosit Polymor-phonuclear (PNM). Trichomonas vaginalis dan ekstraknya dapat merangsang kemotatik sel lekosit PMN, yang mungkiun mempengaruhi perkembangan gejalanya.

Mekanisme lengkap penghancuran sel epitel vagina yang diserang oleh Trichomonas Vaginalis belum diketahui dengan pasti terdapat 3 kemungkinan untuk timbulnya spektrum klinis yang luas pada poenyakit ini terdapat variasi virulensi intrinsik di antara strain trichomonas vaginalis yang berbeda, perbedaan kerentanan epitel vagina di antara penderita dan juga pada penderita yang sama pada waktu yang lama. Terdapat perbedaan lingkungan mikro vagina yang mempengaruhi gejala klinisnya.

Pria yang mengandung Trichomonas vaginalis sebagian besar asimtomatik dan respon radang pada aretra pria biasanya tidak ditemukan. hal ini berhubungan dengan epitel kuboid pada uretra. Trichomonas vaginalis dapat menginfeksi epitel skuamosa pada vagina tetapi yang rentan hanya saja, cara menghilangkan Trichomonas vaginalis dari saluran urogenital pria belum diketahui pasti, tetapi mungkin organisme hilang secara mekanik pada waktu buang air kecil dan adanya seng di dalam cairan normal prostat dapat dengan cepat membunuh trichomonas.


CARA PENULARAN PENYAKIT

Trichomonas vaginalis menular melalui hubungan seksual meskipun masih diperdebatkan trichomonas vaginalis dapat hidup pada obyek yang basah selama 45 menit pada kloset duduk, kain lap pencuci badan, baju, air mandi, dan cairan tubuh. Penularan perinatal terjadi kira-kira 5% dari ibu yang terinfeksi tetapi biasanya sembuh sendiri dengan metabolisme yang progresif dari hormon ibu. Infeksi Trichomonas Vaginalis mempunyai masa inkubasi selama 4-21 hari.

Vaginitis karena protozoa trikomoniasi atau trichomonas vaginalis merupakan penyebab ketiga terbanyak dari vaginitis. penyakit ini mengenai 180 juta perempuan di seluruh duni, dan sekitar 10 sampai 25% wanita terkena infeksi ini. Saat ini angka penderita ini terus meningkat kebanyakan d negara-negara indutri.

Penggunaan IUD (spiral), merokok dan pasangan seksual lebih dari satu merupakan faktor resiko trichomoniasis, sekitar 20-25% dari perempuan dengan trichomoniasis tidak mengalami gejala apapun, namun biasanya vagina terasa gatal mengeluarkan bau busuk, bernanah, dan ada busa. Trichomoniaisis mungkin berhubungan dengan ketuban pecah ini dan kelahiran prematur. Pasangan seksual harus diobati dan diberi serta dianjurkan agar tidak melakukan sampai sembuh.


STRATEGI PENGENDALIAN PENYAKIT

  • Hindari menggunakan pencuci vagina dengan semprot vagina (spray)
  • Kenakan pakaian dalam dari katun agar mudah menyerap kelembaban, dan sirkulasi udara di sekitar vagina terjaga. Pakaian yang tidak menyerap keringat akan menciptakan suasana di vagina menjadi lembab dan tentu saja merangasang pertumbuhan bakteri yang merugikan.
  • Meski penampilan terlihat seksi tapi sebisa mungkin hindari celana panjang super ketat karena dapat menimbulkan rasa hangat dan lembab.
  • Ganti pembalut sesering mungkin jika sedang mengalami haid.
  • Setia dan jangan berganti-ganti pasangan untuk mencegah infeksi timbul kembali.
  • Jaga kebersihan vagina baik sebelum dan sesudah behubungan seks.
  • Membasuh vagina dengan bersih setiap kali membuang air besar dan keringkan dengan tisu.
  • Setelah buang air besar, bilaslah dengan air dari arah depan ke belakang. Cara ini dapat mencegah penyebaran bakteri dari arah anus ke vagina.
  • Jaga Organ intim tetap bersih dan kering.
  • Jaga berat badan ideal. karena kegemukan dapat membuat paha tertutup rapat dan membuat lingkungan vagina lembab akibat kurang sirkulasi.
  • Mengkonsumsi makanan sehat bergizi, jangan terlalu banyak mengandung gula dan tepung karena dapat mempercepat pertumbuhan bakteri merugikan.
  • Hindari stress karena daya tahan tubuh bisa menurun dan dapat mengundang infeksi.
  • Jangan lupa olahraga teratur agar kekebalan tubuh terjaga.

TAHAP PENCEGAHAN PENYAKIT

Pengobatan trichomonas vaginalis tidaklah semudah langsung antara kerentanan organisme metronidazol dengan dosis obat, tetapi mungkin tergantung pada interaksi kompleks beberapa faktor meliputi :
kerentatan obat terhadap trichomonas, kadar obat setempat, potensial redoks intravagina yang menyertainya (yang mungkin mengurangi jumlah obat setempat). Metronidazol masih tetap sebagai obat pilihan untuk trichomoniasis pada wanita dan pria.


PERAN KELUARGA DALAM USAHA PECEGAHAN PENYAKIT

Penyakit menular seksual adalah penyakit yang dapat ditularkan dari seseorang kepada orang lain melalui hubungan seksual. Seseorang beresiko tinggi aterkena penyakit amenular seksual bila melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan baik melalui vagina, oral maupun anal. Bila tidak di obati dengan benar enyakit ini dapat berakibat seris bagi kesehatan reproduksi, seperti terjadinya kemandulan, kebuataan pada bayi yang baru lahir bahkan kematian.